Mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2021 kelas B melakukan Project Ekologi Hewan di SMPN 30 Bulukumba selama 4 hari pada tanggal 11-14 Januari 2024. Mata Kuliah Ekologi Hewan ini diampu oleh Pak Syamsul, M.Pd. Proyek ini merupakan bentuk kegiatan pengabdian sebagai implementasi dari mata kuliah. Fokus utama proyek ini adalah Ekoliterasi, dengan mengedepankan pemanfaatan Apotek Hidup dan Ecoenzym.
Guru-guru di SMPN 30 Bulukumba memberikan sambutan yang sangat positif terhadap mahasiswa biologi ini. Siswa-siswa pun turut terlibat dalam proyek ini, menciptakan suasana kolaboratif yang membangun. Untuk memberikan pengetahuan lebih luas kepada siswa, dilakukan sebuah Workshop tentang Ecoenzym yang dihadiri oleh 40 siswa. Antusiasme mereka sangat tinggi, menunjukkan ketertarikan dalam pembelajaran konsep ekologi dan penggunaan ecoenzym.
Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan dalam workshop ini adalah praktek langsung pembuatan ecoenzym dari kulit buah. Mahasiswa dengan penuh semangat memandu siswa-siswa tersebut, memberikan penjelasan detail tentang proses dan manfaat ecoenzym bagi lingkungan. Proses pembuatan ecoenzym ini bertujuan untuk memperlihatkan bahwa solusi ramah lingkungan dapat diciptakan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapat.
Tidak hanya itu, dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang tanaman obat-obatan, mahasiswa juga menciptakan Apotek Hidup di SMPN 30 Bulukumba. Sebanyak 15 jenis tanaman obat ditanam sebagai langkah konkrit dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
"Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam menjawab tantangan zaman yang menuntut kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Mari kita jadikan moment ini sebagai perubahan positif untuk lingkungan yang berkelanjutan. Setiap tindakan kecil memberikan dampak besar bagi bumi kita," ujar salah satu mahasiswa.
Proyek Ekologi Hewan ini bukan hanya menjadi pembelajaran bagi mahasiswa dan siswa, tetapi juga menyajikan contoh nyata bahwa pemahaman dan tindakan terhadap lingkungan dapat dimulai dari lingkungan terdekat, seperti sekolah. Semoga proyek ini dapat menginspirasi lebih banyak institusi pendidikan dan masyarakat untuk turut serta berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan alam.