Makassar, 28 November 2023 - Pusat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar menggelar Workshop Akselerasi Jurnal Internasional Bereputasi pada tanggal 27-28 November 2023, di Hotel Max One. Acara ini dihadiri oleh pengelola jurnal dari seluruh UIN Alauddin Makassar dan menjadi wadah untuk meningkatkan kualitas serta visibilitas jurnal-jurnal yang ada.
Workshop ini dibuka oleh Wakil Rektor 3 UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Muhammad Khalifah Mustami, M.Pd., yang dalam sambutannya mengungkapkan perkembangan positif dalam pengelolaan jurnal di lingkup UIN Alauddin Makassar. Dari 132 jurnal yang ada, sebanyak 65 jurnal telah berhasil mendapatkan peringkat SINTA (Science and Technology Index) dan 7 di antaranya bahkan telah mencapai peringkat SINTA 2. Saat ini, langkah selanjutnya yang diharapkan adalah tercapainya jurnal-jurnal yang dapat terindeks di SCOPUS.
Prof. Khalifah menyampaikan optimisme bahwa melalui kegiatan ini, optimalisasi jurnal menuju indeks SCOPUS dapat terwujud. Dengan meningkatnya kualitas jurnal, diharapkan reputasi riset dan publikasi ilmiah UIN Alauddin Makassar akan semakin mengkilap di tingkat internasional. Workshop ini menjadi tonggak penting dalam upaya menghadirkan jurnal-jurnal unggulan yang dapat bersaing secara global, menguatkan posisi UIN Alauddin Makassar dalam dunia ilmiah internasional.
Dua narasumber utama dalam workshop ini, yaitu Ibu Siti Mutrofin, S.Kom., M.Kom. dan Bapak Andi Anto Patak, M.Pd., Ph.D., membahas berbagai strategi dan langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas jurnal agar dapat mencapai tingkat internasional.
Ibu Mutrofin menjelaskan 16 poin penting terkait Principles of Transparency and Best Practice: 1) telah terbit minimal 2 tahun; 2) judul unik; 3) wajib diriviu; 4) berbahasa Inggris dan akasara romawi; 5) referensi ada (aksara, terjemahan romawi); 6) diterbitkan berkala sesuai jadwal; 7) pernyataan etika dan malpraktik dalam bahasa Inggris; 8) memiliki ISSN/e-ISSN/ISSN-L; 9) situs web khusus berbahasa Inggris; 10) instruksi berbahasa Inggris; 11) aim and scope berbahasa Inggris; 12) keragaman geografis penulis, editor, afiliasi, negara, reviewer; 13) dikutip oleh sumber Scopus (bukan hanya terkait kuantitas, tapi juga kualitas sumber jurnal yang bereputasi; 14) editor jurnal adalah pakar di bidang yang sesuai dengan scope jurnal; 15) memiliki DoI (link DoI harus aktif); dan 16) kualitas konten konsisten.
Diharapkan, melalui workshop ini, pengelola jurnal di UIN Alauddin Makassar dapat mengimplementasikan standar internasional ini, mengarahkan jurnal-jurnal mereka menuju indeks SCOPUS, dan secara signifikan meningkatkan visibilitas dan pengaruh riset universitas di tingkat global.
Penulis: Ummul Hasanah